Arsip Blog

ISLAM DAN TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

ISLAM DAN TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

TUGAS : Makalah Mata Kuliah Umum Agama

I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam perjalanan sejarah manusia, Islam  menempati posisi yang sangat penting. Selain menjadi salah satu agama besar, Islam juga melahirkan beberapa peradaban besar. Bekas-bekas peradaban tersebut  masih bisa  kita saksikan sekarang. Islampperupakan agama  terbesar  kedua dengan pemeluk  yang mencapai 1,2 milyar. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 juta jiwa tinggal di 45 negara yang penduduknya  Islam, sedangkan sisanya berada di sekitar 149 negara yang mayoritas penduduknya memeluk  agama  non Islam.[1]

Sebagai sebuah agama yang terus berkembang, analisis historis untuk menghargai konsep umat merupakan faktor penting yang menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan  peradaban  Islam. Dalam wacana kontemporer, umat dugunakan sebagai  konsep analisis untuk menjelaskan kondisis sosial, ekonomi, dan politik di negara Islam. Dalam hal tersebut menurut Hassan (2006), perkembangan agama Islam salah satunya dapat dilihat melalui tingkat kesadaran umat Islam akan pluralisme budaya dan isu toleransi.[2]

Lebih lanjut  dikatakan bahwa, penyebab dari menculnya kesadaran umat Islam  akan pluralisme budaya dan isu toleransi disebabkan oleh pesatnya arus informasi yang masuk. Arus informasi tersebut dapat  berupa  informasi digital yang membuka batas-batas  geografis  yang  tidak  dapat ditembus ratusan tahun lalu. Dengan adanya era informasi global  ini,  kepercayaan umat Islam yang meyatakan  bahwa agama  Islam tidak sekedar  sebuah  agama,  namun  juga pandangan hidup sedikit  demi  sedikit terhapuskan. Menurut Hassan (2006), jaringan komunikasi global yang ada  sekarang membuat kaum  Muslim  dan  non-Muslim  mengalami  realitas  budaya  Islam yang  berbeda. Fakta  kejadian  semacam  ini  secara tidak  langsung  dapat berisikan pertukaran mengenai  kesamaan ajaran antara agama Islam dengan non-Islam sekaligus berisikan pertukaran informasi mengenai perbedaan-perbedaan prinsip diantara keduanya.[3]

Salah satu akibat  dari adanya permasalahan tersebut  diatas adalah munculnya konsep pemahaman kemajemukan agama, atau sering disebut sebagai konsep pluralisme agama. Pluralisme adalah sifat kemajemukan yang keutamaan (keunikan) dan kekhasan.  Pluralisme sebagaimana halnya seluruh fenomena dan mazhab pemikiran, memiliki sifat pertengahan atau  adil. Hal tersebut juga dipertegas dalam kitab  suci umat Islam (Al-Quran), bahwa salah satu kekhasan umat Islam dan salah satu karakteristik agama Islam adalah bahwa islam  merupakan  agama  yang moderat  atau  agama pertengahan.[4]

Dan, demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu….” (al-Baqarah: 143).[5] Readmore